Author: noni arsy
•17.50

360 Hari
            Tiga ratus enam puluh hari, apakah itu hari yang sangat panjang ? Apakah hari itu sangat membosankan, atau justru sebaliknya. Menciptidakan kejutan-kejutan yang tidak pernah di bayangkan. Tiga ratus enam puluh hari, terhitung sejak 04 Maret 2012. Tiga ratus enam puluh hari, hari-hari yang berarti, hari-hari sedikit terbesit rasa benci, hari-hari penuh mimpi, dan hari-hari sebagai pembukti.

***
Awal mula tiga ratus enam puluh hari…
Tepat saat tanggal 04 Maret 2014 itulah aku mengawalinya. Ketika aku sedang membuka sebuah jejaring sosial yang sangat akrab dikalangan teman-temanku. Dan aku mendapatkan kata yang sangat familiar di telinga. Selamat ulang tahun. Kata-kata yang selalu hadir mengiringi hari kelahiran kita. Seakan telah mendarah daging, dan wajib di sampaikan. Begitulah yang kurasakan hingga saat ini, momen ulang tahun.
Ucapan terima kasih dan amin tidak henti-hentinya kubalaskan kepada mereka yang mengucapkan kata mantra itu. Tidak terasa umurku pun semakin jauh, menjadikan diriku sebagai remaja yang akan menjemput masa dewasanya.
Bagi sebagaian teman-teman, usia tujuh belas adalah masa terindah, yah, masa sweet seventeen. Dimana masa-masa itu adalah secara eksplisit sang remaja dianggap telah dewasa. Huuh, usia tujuh belas tahun, usia paling fenomenal. Dan mungkin hadiah yang paling simpel sebagai bukti adalah kartu tanda penduduk (KTP). Itulah tanda di daerah sekitarku, jika telah mencapai usia tujuh belas tahun. Apakah itu lucu ?
Kisah saat menjalani tiga ratus enam puluh hari…
Di saat usia itulah, aku berada dalam ruang lingkup yang menyenangkan. Usia remajaku telah aku lewati setahap demi setahap. Namun, cobaan pastilah datang untuk menguji seorang hamba. Awal usia itu juga, aku mengenal seorang teman. Teman yang memiliki sebuah ambisi yang luar biasa, terkadang perkataannya pun tidak terkontrol. Aku sering dibuli ketika bertemu dengannya. Tahukah kamu apa yang terjadi kepadaku ? Puncaknya adalah aku sangat membencinya. Benci. Memang jika mulut sudah terpeleset, jatuhlah hati itu. Dan rasanya itu sakit.
Hari-hari yang kulewati dengan atau tanpa bulian itu. Semakin lama aku terjerembab dengan rasa ini. Ada secuplik kalimat dari seorang motivator terkenal, dia mengatidakan bahwa mencintai atau membenci seseorang, dia ada dalam ruang fikir kita. Aku yang tidak ingin memikirkah hal gila itu, berusaha memikirkan hal yang lebih manfaat. Akupun memulai untuk meredam rasa yang memuncak itu. Bukankah kata Rasul, sesama muslim adalah saudara ? Kenapa harus membenci.. Hadis itu yang menjadi obat hatiku. Pada akhirnya akupun lega. Dan ketika keikhlasan itu terjadi,  temanku sudah pergi menjauh.
***
Cobaan datang pasti dengan sebuah hikmah. Dari kejadian itu, aku sadar tidak seharusnya rasa benci terbesit dalam diri seorang muslim. Jika ada cobaan pasti ada nikmat bukan ? Tahun lalu, aku menulis harapan dan keinginanku dalam selembaran kertas. Isinya :
“Aku ingin dunia tahu, mukjizat Al quran. Tidak ! Tidak hanya itu. Aku ingin dunia melihat lagi kejayaan dalam dunia sains. Aku juga ingin jadi warga negara yang baik. Mengetahui sejarah Negara Indonesia. Melestarikan budayanya.
Jika nanti aku bermimpi lagi, aku akan menulisnya.Tapi mimpiku tidak akan terwujud jika aku hanya menulis saja. Berusaha. Ya, berusaha, berdoa, tawakal. Aku ingin ilmuku bermanfaat. Aku ingin ilmuku bermanfaat bagi masyarakat, keluargaku serta agamaku khususnya.”
Itulah tulisan yang kutemukan terselip dalam buku pelajaran. Aku terhenyak. Butiran kecil jatuh membasahi tanah. Allah menjawab sebagian harapan dan keinginanku dalam waktu satu tahun. Ya, satu tahun. Dimana akupun lupa, bahwa aku pernah menulis itu. “Berdoalah maka Aku akan mengabulkan”, indahnya ceritaMu untukku. Indah sekali.
Apakah kalian tahu, kejutan termewah yang diberikan Allah untukku ?
Allah mengirimkan seorang guru yang cantik akhlaknya kepadaku. Membawaku terbang ke lingkungan yang dipenuhi orang-orang yang amat mencintai Allah dan RasulNya. Mencoba selalu menaati dan menerapkan apa-apa yang diajarkan oleh Allah danRasulNya. Selalu saling menguatkan jika ada yang lelah salah satunya. Selalu memberikan semangat menjalani hidup agar bernilai jihad fisabilillah. Menjaga satu sama lainnya. Selalu berkata yang berbuah pahala.
Aku merasa aku hidup disana. Hidup dalam semangat yang begitu kuat yang tidak pernah kudapatkan sebelumnya. Ikatan persaudaraan yang kental sekali. Saudara sesama muslim. Kuat sekali rasa itu. Ternyata benar, jika umat islam bersatu dan berada dalam satu kepemimpinan maka kekuatan itu sulit sekali dijatuhkan.
Seperti kepemimpinan Rasulullah dan para sahabatnya, Sultan Al-Fatih yang membuktikan bisyarah Nabi Muhammad SAW merobohkan Benteng Kontantinopel yang berdiri kokoh selama 1300 tahun. Agama islam bukanlah sebagai agama pelengkap isi KTP saja, namun sebuah ideologi yang shahih yang telah terbukti mampu menyejahterakan umatnya. Dan masih banyak lagi bukti sejarah yang menyatakan bahwa agama islam pernah berjaya dalam kekuatan ukhuwah yang terjaga. Dari semua itu, aku mendapatkan semangat yang kunyakini dapat menjadikanku sebagai hamba yang beruntung dan diangkat derajatnya.
Bahkan, di usia ini pulalah aku seperti ditampar oleh halilintar, disanjung di atas awan, dan turun darinya dengan tangga kesabaran. Allah mengujiku dengan berbagai hal. Mengajarikan arti sebuah kesabaran, pengorbanan, keikhlasan, kebencian, saling menyanyangi satu denganyang lain dan lainnya.
Selain itu, aku merasa mendapat kejutan, aku mendapat hadiah terindah dari Allah. Dia mengizinkanku mengikuti sebuah lomba di suatu universitas ternama. Dan ternyata universitas itulah yang aku idam-idamkan ! Sebagai tujuan setelah aku lulus aliyah ini. Sempurna. Aku bisa merasakan bahagaimana suasana kampus yang aku inginkan. Rasanya aku ingin kembali kesana lagi bukan sebagai peserta lomba melainkan sebagai mahasiswi kebanggannya.
Teman yang baik, berbagai hal, univesitas, dan banyak hal lagi yang Allah karuniakan padaku saat ini. Tiga ratus enam puluh, usia tujuh belas akan menjadi kenangan. Aku memulainya dengan bertemu dengan teman yang aneh, tapi akan kumulai kembali dengan semangat yang membara, semangat berjuang di jalan Allah.




|
This entry was posted on 17.50 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar:

Blogger Templates