Author: noni arsy
•04.15
                                                  Kontroversi Pacaran Sehat.. 


          Teman-teman ku yang baik hatinya.. Islam tidak mengajarkan kita untuk pacaran, betulkan ? end yang namanya pacaran islami juga kan tiadak ada. Itu cuma diada-adakan biar dikirain sehat gitu… eh, tapi bentar deh pacaran sehat istilah lain lagi to, biar diperbolehin pacaran, weleh-weleh… ada-ada saja.
         Teman-temanku yang berjiwa muda islam, pasti diantara kalian sudah banyak yang tahu dong dengan pro kontra si manis ini.. Mungkin yang dimaksud pacaran sehat menurut temen-temen yang mengklaimnya adalah tanpa seks. Okelah, seks bebas atau berzina memang berbahaya dan dosa. Itu gak sehat menurut syari’at. Tapi apa ada jaminan kalau orang pacarannya gak sampai ngeseks bisa terus bertahan ? Maklum, soal nafsu dan kekuatan memang bisa mengalahkan akal sehat end iman.    
       Sebab ketika keimanan yang nyangkut di KTP itu, setan pun gentol bergerilya dan menaburkan jerat-jerat dan mengobarkan hawa nafsu kepada mereka yang imannya kendor. Kalau sudah gitu, setan tinggal jejingkrakan sambil diiringi irama kesesatan karena sudah berhasil menjerumuskan manusia ke jurang nista karena akal sehat dan imannya terkubur hawa nafsu. Benar adanya firman Allah SWT. (yang artinya) : “Maka pernahkan kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhan-nya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmuNya dan Allah telah mengunci mati pendengarannya dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akn memberinya petunjuk sesudah Allah (memberikannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran ?” (Qs. Al-Jaatsiyah :23)
        Dalam ayat lain, Allah SWT. Menegaskan bahayanya zina. Seperti dalam firman-Nya (yang artinya):” Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuata yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (Qs. Al-Israa:32).
       Loh dekat-dekat saja tidak boleh apalagi sampai menyentuh, dosa !. Itu catet baik-baik! Dalam sebagian (riwayat) hadist Samurah bin Jundub yang disebutkan di dalam Shahih Bukhari, bahwa Nabi SAW bersabda:” Semalam aku bermimpi didatangi dua orang. Lalu keduanya membawaku keluar, maka aku pun pergi bersama mereka, hingga tiba di sebuah bangunan yang menyerupai tungku api, bagian atas sempit dan bagian bawahnya luas. Dibawahnya dinyalakan api. Di dalam tungku itu ada orang-orang(yang berdiri dari) laki-laki dan wanita yang telanjang. Jika dinyalakan api, maka mereka naik keatas hingga hampir mereka keluar. Jika api dipadamkan, mereka kembali masuk kedalm tungku. Aku bertanya:” Siapakah mereka itu?” Keduanya menjawab:”Mereka adalah orang-orang yang berzina.”Ih, naudzubillahi mindzalik.                                                                                  Bukti lain bahwa pacaran ini bisa menjerumuskan pelakunya kepada kemaksiatan yang jauh lagi, yakni berzina, bisa dilihat dari maraknya pemberitaan di media massa. Banyak remaja putri yang di hamili pacarnya. Ada sih cowoknya yang kemudian menikahinya (tapi tetap dosa besar) juga tidak sedikit yang kabur sambil mengilangkan jejak. Bahkan pernah ada juga yang kirim SMS keredaksi gailislam untuk curhat soal itu dimana dieinya menurut pengakuannya via SMS sudah tidak perawan lagi. Itu gara-gara pacaran yang memang akan berujung jadi keblabasan itu. Duh, pokoknya kasihan deh. Jadi, jangan coba-coba pacaran ya. Tidak sehat dan memang melangar syariat. Nikmat sesaat, sengsara selamanya Dosa end rugi ! Ya, haram banget dan rugi berat kalau kita Cuma ngejar kenikmatan sesaat tapi sengsara selamanya. Ah, ini namanya nafsu kenceng, keimanan blong. Ya, susah ngeremnya.
        Duh, kondisi ini terasa kian berat bagi kita. Sebab setiap tarikan nafas kita sudah bercampur debu kemaksiatan. Mau nonton televise, tayangan yang banyak muncul justru yang “gersang” alias “seger” merangsang. Mau baca tabloid, majalah, Koran, juga kita rasanya pengen muntah karena disuguhi menu yang “itu-itu”saja. Utamanya di tabloid dan majalah “esek-esek”. Nyaris tidak ada pilihan bagi kita. Menurut Walter Lippman, bisa diistlahkan sabagai “picture in our head”. Sebab semua gambaran informasi itu ada dimanapun dan diberikan dengan penguatan pesan seolah-olah itu benar dan harus diikuti. Informasi itu terbentuk di kepala setiap orang karena disampaikan secara gencar dan rutin di berbagai media massa. Gawat ! Jadi, karena semuanya begitu, maka jangan salahkan pembaca dan pemirsa 100 persen, bila mereka berperilaku bejat. Para pengelola acara televise, radio,internet dan pengelola bisnis majalah, Koran, dan juga tabloid kudu bertangunggung jawab juga (eh, Negara juga dong).

         Oke deh, hati-hati dengan pacaran. Islam sangat menghargai kehidupan manusia. Maka, dalam kehidupan cowok-cewek ada aturannya yang jelas dan ketat. Lebih enak dan benar emang menikah. Kenapa ? Karena dalam ikatan pernikahan yang sah kamu boleh sesukanya bermesraan dengan pasanganmu tanpa kudu merasa rishi. Asmara yang mekar juga sudah jelas sasarannya. Rindunya bukanlah rindu yang terlarang. Bahkan cintanya adalah cinta yang suci bersih dan tentunya semua yang dilakukan, asal sesuai dengan tuntunan syariat, so pasti halal. Ya, halal. Jadi, kalau pacaran adalah nikmat yang membawa madharat end dosa, sementara menikah adalah nikmat berpahala dan sesuai syariat islam. Kalau belum mampu menikah ? ya sabar, berpuasa aja dulu... end tingkatin habungan sama yang di atas. Pilih mana? Orang cerdas pilih taat syariat. Betul ? akurrr...

sumber : buletin islam muda
       Menurut saya, buletin ini sangat bagus isinya, terutama untuk kita. Kawula remaja. Islam sangat mengatur pergaulan lawan jenis, maka tak heran jika sahabat-sahabat nabi dulu begitu berkualitas jiwa dan fisiknya.
       Jika dibandingkan dengan remaja sekarang, jauuuh banget ! mau tahu kenapa ? karena kita telah banyak melanggar peraturan yang telah dibuat Alloh untuk kita. Peraturannya tidak hanya salat, mengaji, zakat haji saja lo ya ! tapi semua peraturan yang mengikat manusia dari bangun hingga tidur lagi.  Dari pagi hingga malam lagi. 24 jam non-stop !
        Contohnya, berdoa sebelum masuk ke kamar mandi, berdoa ketika bercermin. Setiap tindak tanduk manusia itu ada aturannya.
       Jadi, jika kita mengaku hamba Allah, pasti maukan menjalani semua peraturannya TANPA KECUALI ! Sebagaimana kita, kawula muda yang lagi tumbuh-tumbuhnya benih asmara, juga harus mengesekusinya dengan peraturan islam. setujuuuu ?
|
This entry was posted on 04.15 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

1 komentar:

On 8 Februari 2014 pukul 23.30 , Unknown mengatakan...

keren mbak nonik....
komen balik ya di
"ulfaulinnuha.blogdetik.com"

 
Blogger Templates